Rabu, 02 Oktober 2013

Terbang Laksana Balam

Saat ku di perut mama
Ayah bermimpi
diberi oleh seorang kakek
seekor burung balam
diterimalah burung itu
dan dibawa pulang dengan bahagia

Seperti itulah kelak engkau, nak
Ayah meramal masa depan ku
seperti burung balam..
engkau akan bebas terbang merdeka
kemanapun kau ingin pergi
engkau akan mudah mendapatkan makanan
karena Allah menyediakannya
di sepanjang perjalananmu


Namun, sejauh-jauhnya engkau melayang
menerabas angin
mengarungi angkasa
engkau akan tetap kembali
bukan karena engkau patuh
atau karena takut
bukan juga tak merdeka
seperti burung balam
engkau sayang keluarga mu
engkau akan selalu kembali padanya..

Sudah waktunya kah, Ayah?
Aku terbang lagi...?