Terbang Laksana Balam

Saat ku di perut mama
Ayah bermimpi
diberi oleh seorang kakek
seekor burung balam
diterimalah burung itu
dan dibawa pulang dengan bahagia

Seperti itulah kelak engkau, nak
Ayah meramal masa depan ku
seperti burung balam..
engkau akan bebas terbang merdeka
kemanapun kau ingin pergi
engkau akan mudah mendapatkan makanan

karena Allah menyediakannya

di sepanjang perjalananmu

Namun, sejauh-jauhnya engkau melayang
menerabas angin
mengarungi angkasa
engkau akan tetap kembali
bukan karena engkau patuh
atau karena takut
bukan juga tak merdeka
seperti burung balam
engkau sayang keluarga mu
engkau akan selalu kembali padanya..

Sudah waktunya kah, Ayah?
Aku terbang lagi...?

Kepala Keluarga

Aku baru saja ulang tahun
yang ke sembilan tahun
Aku masih suka manja
dengan bundi ku

Walau masih kecil
Aku adalah kepala keluarga
karena aku laki-laki terbesar
dalam keluarga ku
karena Ayah bilang
kalau Ayah tidak ada
maka Aku lah yang memimpin
karena apapun yang kukatakan
pada bundi darling ku
pasti akan diturutinya..

Aku belajar menjadi pemimpin
seperti doa Ayah dan Bunda ku..
Aku belajar memimpin
dengan cinta dan kasih sayang..
agar Allah berkenan padaku..

Hidup Baru

Saat semua mengucapkan
"Selamat Menempuh Hidup Baru"
Aku tak mengerti
karena ku hidup berdua dengan mu
dengan aku yang lama
dan aku bahagia karenanya

Saat semua mengucapkan
"Selamat Menjadi Seorang Ibu"
Aku mulai mengerti
karena kini aku hidup dengan anugerah
aku harus berubah
hidup menjadi baru
dan aku lebih bahagia karenanya

Saat semua mengucapkan
"Turut Berduka Cita"
Semua yang kupahami hilang entah kemana
Hatiku hancur terurai air mata
Mengapa, Tuhan?

Hingga pagi ini
Saat cahaya menerabas tunas baru
memanggilku lembut dalam kesunyian
Hidup baru bagiku..
adalah menyimpan yang lalu pada masa lampau
adalah menyerahkan masa depan pada Sang Pemilik Masa
adalah mengarungi masa ini dengan asa baru
agar ku bertunas baru..
Memulai hidup baru..
karena hidupku bukanlah aku lagi..